[BERITA69]

BANDUNG, iNews.idAncaman bom diterima Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Jalan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat. Teror ini diberikan lewat surat kaleng yang dikirim, Kamis (14/11/2024).

Melalui keterangan resminya, Unpar Bandung membenarkan telah menerima ancaman terhadap keamanan dan kelangsungan kegiatan di kampus. Unpar juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan keamanan pelaksanaan kegiatan di lingkungan kampus.

“Terutama kegiatan akademik dan nonakademik untuk tanggal 15 sampai 16 November secara khusus untuk pelaksanaan wisuda di tanggal tersebut,” tulis Unpar dalam keterangan resminya, Jumat (15/11/2024).

Unpar menyatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya aparat keamanan untuk memastikan lingkungan tetap aman. Selain itu mengimbau warga Unpar saling mendukung dan menjaga. 

“Unpar mengimbau warga Unpar saling mendukung dan tetap percaya,” tulis Unpar.

Sebelumnya, pelaku mengatasnamakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) mengirimkan secarik surat ke Unpar. Dalam surat tersebut disebutkan pelaku telah meletakkan bom panci dan plastik di beberapa sudut kampus.

Pelaku meminta kegiatan wisuda yang akan digelar pada 15 dan 17 November 2024 dibatalkan. Jika tetap dilaksanakan, bom yang diletakkan di Auditorium 1 dan 2, Ruang Pembelajaran Artnz-Gelse akan diledakkan. Selain itu, JAD meminta Unpar tidak melapor ke polisi dan melakukan penyisiran.

“Pahami dengan jelas: Jika kegiatan ini tetap dilanjutkan, kami tidak segan untuk bertindak. Ini adalah peringatan pertama dan terakhir Anda. bertindak bijak atau hadapi konsekuensinya,” tulis isi surat kaleng dikutip, Jumat (15/11/2024). 

Sementara Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, Polda Jabar dan Polrestabes Bandung telah melakukan langkah-langkah pengamanan terkait surat ancaman bom di Unpar. 

“Yang pertama, kami berkoordinasi dengan pihak Rektorat karena surat itu ditujukan kepada Rektor,” ujar Jules, Jumat (15/11/2024). 

Editor: Donald Karouw

[BERITA69]