Tak Hanya Pembiayaan, Ini Sederet Program BRI Dukung Pemberdayaan UMKM BERITA 69
[BERITA69]
JAKARTA, iNews.id – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah pelaku UMKM diperkirakan mencapai lebih dari 65 juta pada tahun ini.
Tingginya peran UMKM dapat dilihat dari kontribusinya mampu menyediakan sekitar 97 persen tenaga kerja di Tanah Air. Selain itu, UMKM juga menyumbang sekitar 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga
Unggul dalam Tata Kelola, BRI Raih The Most Trusted Company 2024
Selain menjadi motor ekonomi nasional, sektor UMKM juga berpotensi untuk berkembang ke pasar global. Transformasi digital menjadi fokus utama pemerintah dalam mendukung daya saing UMKM, di antaranya melalui berbagai program pelatihan, pendampingan, dan inovasi
Meski begitu, terdapat sejumlah persoalan yang dapat mengganggu laju perkembangan UMKM, mulai dari kurangnya literasi digital, akses pembiayaan, dan kebutuhan sertifikasi produk.
Baca Juga
Agen BRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Sukses Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal
Terkait akses pembiayaan kepada UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dapat menjawab kekhawatiran tersebut. Tidak hanya pembiayaan, BRI juga mendorong pelaku usaha terhadap akses pasar hingga memberikan pendampingan.
Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, pihaknya telah menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun hingga semester III 2024. Dari total tersebut, sekitar Rp1.105,70 triliun atau 81,70 persen di antaranya merupakan kredit kepada segmen UMKM.
Baca Juga
Agen Mitra UMi BRI di Merauke Sukses Tingkatkan Ekonomi Keluarga dan Sekolahkan Anak
“BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Sunarso dalam paparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2024 di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Tidak hanya itu, BRI juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 3,4 juta debitur hingga Oktober 2024 senilai Rp158,60 triliun.
Pada tahun depan, BRI mengusulkan skema penyaluran KUR dibagi menjadi dua, yaitu mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari pembagian skema penting mengingat ada perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.
“KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pre-graduasi,” ucap Supari dalam forum diskusi, Rabu (13/11/2024).
Selain pembiayaan, dibutuhkan kolaborasi pihak untuk mendukung pengembangan UMKM agar menjadi lebih tangguh dan maju. Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI Amam Sukriyanto menyebut, bank tidak cukup untuk menjadi satu-satunya pendorong kemajuan UMKM.
“Meskipun pendanaan dapat mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM, itu bukan satu-satunya faktor yang diperlukan untuk pengembangan mereka,” ucap Amam.
Menurutnya, yang terpenting seluruh stakeholders harus berkolaborasi untuk memberikan edukasi yang memadai kepada pelaku UMKM mencakup produksi barang dan jasa yang efisien, inovasi berkelanjutan, pemahaman pengelolaan keuangan, hingga mempersiapkan pasar yang lebih luas.
[BERITA69]
Tinggalkan Balasan