[BERITA69]

JAKARTA, iNews.id – Pemerintah berencana menaikkan sejumlah instrumen pajak yang berimbas pada industri otomotif. Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dan opsen (pungutan tambahan pajak kendaraan, dan bea balik nama pajak kendaraan) diyakini bakal semakin menekan produsen otomotif.

Harga mobil dan motor tahun diperkirakan naik. Ini akan membuat daya beli masyarakat akan semakin menurun, karena kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan.

Menanggapi itu, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian rencana kenaikan pajak tersebut. Setelah itu, perusahaan akan mulai merumuskan strategi, seperti menaikan harga jual kendaraan.

“Kami juga mempertimbangkan pastinya ada kekhawatiran mengenai kenaikan harga kendaraan, terkait dengan pajak-pajak tadi. Apakah itu 1 persen kenaikan pajak penjualan ataukah itu terkait dengan opsen. Belum lagi peraturan tax mengenai mobil listrik apakah akan diperpanjang atau tidak,” kata Frans, di Jakarta, belum lama ini.

Frans menjelaskan terkait harga jual kendaraan, pihaknya akan mengikuti kondisi pasar serta kompetisi yang ada. Namun, dia belum bisa memastikan besaran kenaikan kendaraan apabila PPN 12 persen diberlakukan.

[BERITA69]