[BERITA69]

JAKARTA, iNews.id – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) akan mengelola asset under management (AUM) hingga 982 miliar dolar AS atau setara Rp15.584 triliun. Pihaknya pun berjanji akan berhati-hati dalam mengelolanya.

Dari jumlah AUM, 10,8 miliar dolar AS di antaranya berasal dari Indonesia Investment Authority (INA) dan sebagiannya dari nilai aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun, INA dan perusahaan pelat merah bakal dicaplok BP Danantara.

“Saya kira kita perlu hati-hati ya, potensinya bisa mencapai itu (aset senilai Rp15.584 triliun),” kata Kepala BP Danantara Muliaman Darmansyah Hadad saat berbincang dengan iNews.id, Sabtu (23/11/2024). 

Meski baru dibentuk, badan ini akan menaungi aset negara yang dipisahkan alias non Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Pada tahap awal, dana kelolaan diperkirakan mencapai 600 miliar dolar AS atau setara Rp9.520 triliun (kurs Rp15.880). Di periode awal, ada tujuh BUMN dengan nilai aset fantastik, yang pengelolaannya diserahkan kepada BP Danantara, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Lalu, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Berikut rincian asset under management tujuh BUMN yang bakal dinaungi, Bank Mandiri senilai Rp2.174 triliun, BRI sebesar Rp1.965 triliun, danRp1.671 triliun dari PLN.

Kemudian, Pertamina Rp1.412 triliun, Bank BNI Rp1.087 triliun, Rp318 triliun berasal dari Telkom, Rp259 triliun dari MIND ID, dan Rp163 triliun dari INA.

Editor: Puti Aini Yasmin

[BERITA69]