[BERITA69]

Gencatan senjata dapat menekan harga minyak mentah karena pemerintah AS kemungkinan akan mengurangi sanksi terhadap minyak dari Iran, pendukung Hizbullah. 

Sementara itu, negara-negara anggota OPEC+ sedang membahas penundaan lebih lanjut untuk kenaikan produksi minyak yang direncanakan yang akan dimulai pada bulan Januari. 

Kelompok tersebut memompa sekitar setengah dari minyak dunia dan telah merencanakan untuk secara bertahap mengurangi pemotongan produksi minyak dengan sedikit peningkatan selama beberapa bulan pada tahun 2024 dan 2025. 

Namun, perlambatan permintaan China dan global, serta peningkatan produksi di luar kelompok tersebut telah menghambat rencana tersebut.

“Ada bara api dalam api ketika OPEC+ berupaya menunda lagi peningkatan produksi dan tarif Trump, tetapi itu tidak cukup untuk menggerakkan harga agar tetap berada di atas 70 dolar AS per barel untuk WTI,” ucap John Kilduff dari Again Capital.

Editor: Aditya Pratama

[BERITA69]