[BERITA69]

JAKARTA, iNews.idDesa di Lamongan harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup, terutama bagi mereka yang ingin merasakan keindahan dan keunikan budaya Indonesia. 
Salah satu desa yang sangat menarik untuk dijelajahi adalah Desa Pancasila Balun, yang dikenal sebagai simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama. 

Di desa ini, Anda akan menemukan tiga rumah ibadah yang berdiri berdampingan—masjid, gereja, dan pura yang mencerminkan kehidupan harmonis masyarakatnya. 

Dengan sejarah yang kaya dan berbagai kegiatan edukasi yang menarik, Desa Pancasila Balun tidak hanya menawarkan pengalaman spiritual, tetapi juga pelajaran berharga tentang keberagaman dan persatuan. Siap untuk menjelajahi lebih dalam?

Desa Pancasila Balun, terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dikenal sebagai contoh nyata dari keberagaman dan toleransi antarumat beragama. 

Julukan “Desa Pancasila” diberikan karena masyarakatnya yang mampu hidup berdampingan meskipun memiliki latar belakang agama yang berbeda. 

Berikut adalah penjelasan detail mengenai Desa Pancasila Balun yang dilansir iNews.id dari laman Pemkab Lamongan, Selasa (12/11/2024):

Sejarah dan Nama Desa

Desa Balun diambil dari nama seorang tokoh lokal yang dikenal sebagai Mbah Alun. Makam Mbah Alun menjadi salah satu objek ziarah yang menarik banyak pengunjung, terutama pada hari-hari tertentu dalam kalender Jawa. 

Julukan “Desa Pancasila” mulai dikenal luas sejak tahun 2013, ketika media dan peneliti mengamati kehidupan masyarakat desa yang harmonis.

Keberagaman Agama

Di Desa Balun, terdapat tiga agama utama yang dianut oleh penduduknya: Islam, Kristen, dan Hindu. Kehidupan berdampingan ini tercermin dari lokasi rumah ibadah yang berdekatan:

  • Masjid Miftahul Huda: Terletak di sebelah barat lapangan desa.
  • Gereja Kristen Jawi Wetan: Berada di sebelah timur masjid, hanya terpisah oleh lapangan.
  • Pura Sweta Maha Suci: Terletak di sebelah barat masjid, dipisahkan oleh jalan desa selebar sekitar 4 meter.

Keharmonisan ini menciptakan suasana toleransi yang sangat kuat di antara penduduk, di mana mereka saling membantu dalam perayaan keagamaan masing-masing.

[BERITA69]