[BERITA69]

SYDNEY, iNews.id – Pemerintah Australia menolak untuk memberikan visa masuk kepada mantan Menteri Kehakiman Israel Ayelet Shaked. Dia dijadwalkan menghadiri konferensi keamanan di Canberra yang diselenggarakan Dewan Urusan Australia/Israel dan Yahudi (AIJAC).

Shaked ditolak visanya berdasarkan Undang-Undang Migrasi Australia. Menteri memiliki wewenang untuk menolak visa dari pemohon yang dianggap bisa menjelekkan masyarakat Australia, memicu perselisihan di masyarakat Australia, atau di sebagian masyarakat.

Sementara itu Shaked mengungkapkan kemarahannya di media sosial atas penolakan visanya. Perempuan yang pernah menyerukan pengusiran penuh warga Palestina dari Jalur Gaza itu menyebut pemerintah Australia anti-Israel dan anti-semit.

“Masalahnya adalah bukan karena saya tidak mendapatkan visa. Masalahnya adalah pemerintah Australia saat ini telah menjadi anti-Semit,” katanya, di X.

Australia secara umum merupakan pendukung Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Namun beberapa pekan terakhir sikap tersebut berubah.

Pemerintah saat ini sedang mengevaluasi 66 izin ekspor produk pertahanan ke Israel. Selain itu Australia mendukung resolusi PBB yang mengakui “kedaulatan permanen” Palestina atas sumber daya alamnya.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong juga mendukung surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasonal (ICC) pada Kamis lalu.

Editor: Anton Suhartono

[BERITA69]