[BERITA69]

Dia menjelaskan, permasalahan bermula saat suaminya jatuh sakit pada Februari 2024 lalu. Suaminya terpaksa beristirahat hingga berdampak pada ekonomi keluarganya.

“Ngadu masalah anak sekolah, anak saya. Suami saya sakit setelah dari Februari setelah pemilu suami saya jantung, setelah bedrest gak lama sebulan kemudian ternyata stroke. Kemudian jadi ada masalah ekonomi kan. Jadi ijazah kita gak bisa tebus, gak bisa dikeluarin,” ujar Latifa.

Dia menjelaskan, ijazah anaknya ditahan di SD kawasan Rawasari, Jakarta. Dirinya diminta uang Rp1 juta untuk bisa membawa pulang ijazah anaknya.

Latifa mengaku belum mengadukan masalah itu ke Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dia pun mengaku mendapatkan informasi Lapor Mas Wapres dari kerabatnya.

“Jadi saya langsung ke sini. Tau dari ada orang yang bilang siapa yang mau urus ijazah masalah Kartu Keluarga, langsung ke sini aja. Kita diarahin sih,” ujarnya.

Editor: Rizky Agustian

[BERITA69]