Masa sekolah merupakan masa penuh kenangan. Mulai dari teman-teman yang menemani perjuangan belajar, guru-guru yang tegas namun penuh kasih sayang dalam mendidik, hingga topik-topik pelajaran yang tak terlupakan. Beberapa mata pelajaran memantik minat lebih tinggi dibanding mata pelajaran lain, dipengaruhi oleh metode pengajaran, kerumitan topik, hingga preferensi pribadi.
Untuk mengetahui mata pelajaran favorit masyarakat dunia, IPSOS melakukan survei di 30 negara secara daring. Survei tersebut melibatkan 23.700 orang dewasa di bawah 75 tahun pada 20 Juni-4 Juli 2025. Para responden diminta untuk memilih tiga topik atau mata pelajaran favorit selama masih duduk di bangku sekolah.
Di Indonesia, Matematika dan Sejarah jadi pelajaran favorit responden. Bahasa Asing menyusul dengan 30%, yang menandakan kesadaran masyarakat akan pentingnya keterampilan bahasa di era globalisasi. Setelah itu, Sains dan Ilmu Komputer masing-masing meraih 28%, menunjukkan bahwa bidang sains dan teknologi juga cukup diminati dan dianggap relevan untuk masa depan.
Sementara itu, Olahraga (27%) serta Seni dan ilmu Agama (masing-masing 23%) juga memperoleh perhatian yang cukup besar, mencerminkan minat masyarakat pada kesehatan, kreativitas, dan spiritualitas. Adapun Bahasa tertentu (17%) dan Geografi (12%) berada di urutan terakhir, meski tetap dipilih oleh sebagian responden sebagai bidang yang penting.
Secara global, Sejarah jadi pelajaran favorit dengan capaian 32%, diikuti Matematika dengan 30%. Lebih lanjut, 26% responden mengaku suka dengan pelajaran Sains. Tiga posisi teratas didominasi oleh mata pelajaran yang notabenenya adalah ilmu eksakta.
Ditinjau dari kelompok usia, Sains dan Matematika (32%) menjadi mata pelajaran kegemaran Gen Z, diikuti oleh Sejarah (28%), Geografi (24%), dan Seni (19%).
Hampir mirip dengan Gen Z, Milenial juga menjadikan Sains sebagai mata pelajaran favorit. Persentase Milenial yang menyukai sains lebih tinggi dibandingkan Gen Z yaitu 41%. Mata pelajaran kesukaan Milenial lainnya adalah Sejarah (30%), Matematika (28%), Ilmu Komputer (24%), dan Seni (19%).
Baca Juga: Pulau Jawa Dominasi Persebaran SMK pada 2025
Sumber:
https://www.ipsos.com/en/majorities-all-countries-now-support-banning-under-14s-using-social-media