Perkembangan akses internet di Indonesia semakin meluas. Jika wilayah Jawa sering dipandang sebagai pusat akses digital karena infrastrukturnya yang lebih maju dan populasinya yang besar, per 2024 lalu, provinsi dengan tingkat penetrasi internet terbesar bukan berasal dari Jawa.
Hal ini tidak hanya menggambarkan pemerataan pembangunan jaringan telekomunikasi, melainkan juga menandai meningkatnya adopsi teknologi digital di daerah-daerah yang dulunya belum terjangkau.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 72,78% pada 2024. Hal ini berarti, dari total populasi Indonesia, sebanyak 72% telah mengakses internet dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk tujuan bekerja, belajar, maupun sekadar hiburan. Jumlah ini terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Peningkatan di wilayah perdesaan lebih tajam, dari 49,3% pada 2021 menjadi 63,71% pada 2024, mencerminkan pemerataan akses yang semakin dikejar pemerintah.
Jika ditinjau dari provinsinya, maka provinsi dengan tingkat penetrasi internet tertinggi bukan dari Jawa, melainkan dari Sumatra. Penetrasi penggunaan ponsel pintar yang semakin luas, ekspansi jaringan internet ke luar Jawa, hingga meningkatnya daya beli masyarakat jadi beberapa faktor utama yang mendorong tingginya penetrasi internet di luar Jawa.
Kepulauan Riau menjadi provinsi dengan tingkat penetrasi internet tertinggi per 2024, mencapai 89,26%. Jumlah ini naik dari 2021 yang sebesar 81,03%.
Posisi kedua diisi oleh DKI Jakarta dengan penetrasi internet sebesar 87,84%, naik tipis dari 2021 yang sebesar 85,55%. Urutan berikutnya masih dari Pulau Jawa, yakni DI Yogyakarta dengan 80,1%. Riau mengisi peringkat berikutnya dengan tingkat penetrasi internet mencapai 77,68%.
Di luar Sumatra dan Jawa, Bali memimpin dengan penetrasi sebesar 77,56%, diikuti Kalimantan Utara dengan 77,44%. Jawa Barat (76,62%), Kepulauan Bangka Belitung (76,06%), dan Kalimantan Tengah (75,23%) turut mengisi daftar sepuluh besar.
Sayangnya, provinsi dari wilayah timur Indonesia belum ada yang masuk dalam pemeringkatan di atas. Malah sebaliknya, provinsi di timur mendominasi jajaran wilayah dengan tingkat penetrasi internet terendah. Papua Pegunungan jadi yang terendah dengan 6,76%, diikuti Papua Tengah (28,71%) dan Papua Selatan (48,44%). Di luar Papua, Nusa Tenggara Timur juga tercatat masih rendah penetrasi internetnya, hanya sebesar 54,84%, diikuti Maluku Utara (59,17%) dan Maluku (59,96%).
Meski akses internet sudah semakin merata, tidak dapat dipungkiri bahwa ketimpangan masih dihadapi beberapa wilayah, khususnya di timur Indonesia.
Hiburan dan Media Sosial Jadi Tujuan Utama
Menariknya, hiburan dan media sosial masih jadi tujuan utama akses internet di Indonesia. Sebanyak 85,29% pengguna Indonesia mengakses internet untuk hiburan dan 77,57% untuk media sosial, mencerminkan tingginya ketergantungan terhadap internet.
Lebih lanjut, 77,5% pengguna juga memanfaatkan internet untuk mengakses berita dan informasi. Pemanfaatan internet semakin luas ke ranah usaha, dengan 25,85% menggunakan internet untuk mencari informasi seputar barang dan jasa, 23% untuk membeli barang dan jasa, serta 5,16% untuk menjual barang dan jasa.
Baca Juga: Jawa Jadi Wilayah dengan Penerimaan Sinyal Ponsel Paling Kuat 2024
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/29/beaa2be400eda6ce6c636ef8/statistik-telekomunikasi-indonesia-2024.html