Survei terbaru dari Kawula17 menyebutkan deretan isu yang membuat anak muda Indonesia marah. Tingkat amarah ini diukur melalui skala kemarahan, dengan semakin tinggi nilai, maka semakin marah anak muda terhadap isu tersebut.
Kemarahan dalam hal ini dapat dipandang sebagai semangat untuk mendorong perubahan positif dan menjadi potensi pembentukan arah negara. Dengan demikian, deretan isu yang membuat anak muda marah kebanyakan juga dialami langsung oleh responden.
Isu Korupsi Indonesia
Hasilnya, antikorupsi jadi isu utama yang membuat anak muda marah, mencapai 71%, dengan rincian 23% anak muda marah akibat isu korupsi dan 48% merasa sangat marah. Tingkat kemarahan ini terutama dirasakan oleh mereka yang berusia di atas 31 tahun (77%) dibanding kelompok usia lainnya. Ditinjau dari domisili, antikorupsi juga membuat anak muda di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi sangat marah.
Banyaknya kasus korupsi simpang siur di berita mencerminkan kerakusan pejabat tinggi yang terus memperkaya diri. Pada 2024 saja, total nominal transaksi korupsi mencapai Rp984 triliun. Belum lagi pada awal 2025 ini, sudah banyak berita korupsi menghiasi layar kaca. Sebut saja, korupsi PT Pertamina yang merugikan negara hingga Rp968 triliun, korupsi PT Timah yang mencapai Rp300 triliun, hingga korupsi pengelolaan dana haji yang kerugiannya ditaksir mencapai Rp667 miliar.
Di sisi lain, rakyat semakin miskin. Ironi ini yang mendorong amarah dari anak muda Indonesia. Para pejabat yang ketahuan korupsi pun bisa menjalani masa hukuman dengan nyaman, berbeda dengan rakyat yang semakin melarat.
Kemiskinan dan Ekonomi
Isu berikutnya yang membuat anak muda marah adalah terkait kemiskinan (67%) dan ekonomi (62%). Sama seperti sebelumnya, responden di atas 31 tahun tercatat menunjukkan amarah paling tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kelompok usia tersebut merasa paling terdampak dari perkembangan kemiskinan dan buruknya ekonomi.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin pada Maret 2025 turun menjadi 8,47% dengan total 23,85 juta penduduk. Meski turun, angka ini mencerminkan adanya tantangan dalam pemerataan pendapatan di Indonesia, di mana sebagian masyarakat masih hidup dalam kondisi tidak mendukung.
Data dari BPS juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II 2025 mencapai 5,12% secara tahunan, tertinggi sejak Kuarta II 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh indeks penjualan eceran riil dan nilai impor barang konsumsi yang terus tumbuh. Selain itu, investasi juga terus meningkat.
”Lebih lanjut, terjaganya aktivitas produksi, serta hasil dari respons kebijakan juga turut menopang kinerja perekonomian triwulan II-2025,” tutur Edy dalam siaran pers BPS, Selasa (5/8).
Isu Lain
Berikutnya, isu Hak Asasi Manusia (HAM) turut masuk daftar dengan 58% responden anak muda merasa marah. Amarah ini salah satunya didorong oleh ragam peristiwa pelanggaran HAM seperti pembubaran aksi represif hingga pengesahan regulasi melalui proses legislasi yang tertutup.
Lebih lanjut, isu ketenagakerjaan tercatat membuat 57% responden merasa marah. Banyaknya pencari kerja tidak dibarengi dengan lapangan kerja memadai, melahirkan tingginya pengangguran nasional. Ijazah dan pendidikan tinggi semakin lama semakin kurang relevan.
Masalah pendidikan (57%), keamanan (55%), dan kesehatan (55%) turut masuk daftar, mencerminkan bagaimana isu-isu ini memengaruhi kehidupan anak muda saat ini. Terakhir, topik seputar pangan (53%) dan kesetaraan gender (42%) juga membuat anak muda marah, meski tidak setinggi topik lain.
Menariknya, tingkat kemarahan anak muda ini cenderung sejalan dengan pandangan politik mereka.
“Ini menunjukkan bahwa kemarahan orang muda tidak sekadar ekspresi ekomional, melainkan terkait erat dengan kesadaran politik dan kepedulian mereka terhadap isu politik,” tulis laporan tersebut.
Adapun survei dari Kawula17 ini melibatkan 1.342 responden berusia 17-35 tahun pada 10-17 Juli 2025. Pengumpulan data dilakukan secara daring melalui metode Computer-Assisted Self Interviewing (CASI).
Baca Juga: Total Korupsi 2024 Sentuh Rp984 Triliun, Apa Saja Daftar Perkaranya?
Sumber:
https://kawula17.id/publikasi
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/07/25/2518/persentase-penduduk-miskin-maret-2025-turun-menjadi-8-47-persen-.html
https://www.bps.go.id/id/news/2025/08/05/741/pertumbuhan-ekonomi-triwulan-ii-2025-capai-5-12-persen.html